Diantara para kandidat tersebut, dimana ada seorang
pria yang berdandan ala koboi dan seorang pria yang sangat mirip Saddam
Hussein, ada seorang anak laki-laki yang baru berusia 12 tahun, yang
menurut sejumlah media merupakan satu-satunya calon yang juga
menyerahkan rencana program kerja tertulis jika dia terpilih nanti.
Tidak seperti layaknya anak laki-laki berusia 12
tahun lainnya, Kourosh Mozouni pada usia yang masih sebelia itu sudah
berani maju dan mencalonkan diri sebagai kandidat calon presiden Iran.
Kandidat termuda tersebut sudah langsung menelurkan agenda yang akan
dikerjakan jika nantinya benar-benar terpilih, salah satunya adalah
proposal untuk memindahkan orang-orang Israel ke Hawaii dan peraturan
untuk menaikkan gaji para pekerja pria sehingga ibu rumah tangga tidak
perlu sampai harus turut membanting tulang untuk mencukupi kebutuhan
keluarga.
Para wartawan merasa terkejut dengan kedatangan
Mozouni di tempat pencalonan dengan diantar oleh ayahnya. Namun,
walaupun masih hijau, para panitia memperlakukan Mozouni tidak ubahnya
seperti kandidat dewasa dan mengajukan sejumlah pertanyaan mengenai
Israel dan program nuklir Iran.
Mozouni, yang hingga saat ini harus bersaing dengan
170 orang calon lainnya, termasuk 11 orang wanita, berjanji bahwa jika
dirinya terpilih nanti, dia akan melarang peredaran game komputer dan
meloloskan undang-undang yang memperbolehkan kaum wanita untuk
mendapatkan pekerjaan saat sudah memiliki anak yang berusia diatas lima
tahun.
Mozouni juga mengatakan bahwa dia akan melakukan
negosiasi dengan presiden AS Barack Obama untuk membeli kepulauan Hawaii
kemudian memindahkan seluruh orang Israel ke sana, sehingga rakyat
Palestina bisa hidup dengan damai di tanah tumpah darah mereka.
"Saya akan membeli Hawaii, tempat kelahiran Obama,
dari Amerika Serikat, kemudian menyewakannya kepada Israel, yang akan
mengalihkan penduduknya ke sana – supaya mereka berhenti membantai
anak-anak Gaza."
"Para ibu rumah tangga, anak-anak dan remaja akan
memilih saya," kata Mozouni dengan penuh percaya diri kepada para
wartawan yang berkerumun di pusat pemilihan di kementerian dalam negeri
Iran. Kementerian dalam negeri sendiri sudah menolak pengajuan diri anak
kecil tersebut.
Dengan kondisi Iran yang tengah berselisih dengan
pihak Barat karena program nuklir, para wartawan menanyakan kepada anak
tersebut apakah dia tahu mengenai "kue kuning" – salah satu tahapan
dalam proses pengayaan uranium –, ditanya demikian, dia menjawab dengan
diplomatis, "seorang presiden tidak harus mengetahui semua hal."
"Anda semua mempunyai lemari es di rumah anda, tapi
saya ragu apakah anda semua tahu masing-masing komponen lemari es
tersebut? Seluruh Iran percaya bahwa mereka memiliki hak untuk
mempergunakan energi nuklir, namun hal ini bukan berarti bahwa mereka
semua harus mengetahui segalanya tentang nuklir," tambahnya.
Mozouni juga mengatakan, jika dia terpilih, dia
akan mencari jalan untuk menghentikan pembantaian anak-anak yang ada
dibawah belenggu penjajahan di dunia ini, termasuk anak-anak Gaza.
Dia menambahkan, "Saya sangat menghormati para kandidat lainnya, namun tujuan saya jauh lebih penting dari mereka."
Kandidat termuda tersebut sudah mulai berpikir
mengenai koalisi di masa mendatang, ia mengatakan, "jika pencalonan saya
disetujui, saya akan menunjuk Ahmadinejad sebagai wakil saya." Mozouni
juga berjanji tidak akan melakukan nepotisme dengan menunjuk ayahnya
sendiri sebagai menteri dalam kabinet Iran yang akan datang, dia
menambahkan bahwa para pendukungnya adalah seluruh kaum ibu yang
menyayangi anak-anak.
Minggu lalu, seorang mantan kepala pasukan elit
garda revolusi Iran menjadi figur yang paling menonjol untuk menjadi
presiden Iran berikutnya, beberapa jam sebelumnya presiden sekarang
Mahmoud Ahmadinejad juga mendaftarkan diri. Pemilihan presiden sendiri
akan berlangsung pada bulan Juni mendatang.
Para kandidat akan diverifikasi oleh Dewan Penjaga,
yang memiliki aturan ketat perihal moral dan sejumlah kriteria lainnya,
untuk memeriksa kelayakan mereka dalam menjadi pemimpin Iran. Pada
pemilihan terakhir tahun 2005 lalu, hanya ada 10 orang calon yang
dinyatakan lolos.
Pihak kementerian dalam negeri Iran melansir
pernyataan bahwa sudah lebih dari 1.000 orang kandidat yang mendaftarkan
namanya sebagai calon presiden Iran dalam pemilihan presiden yang akan
berlangsung pada bulan Juni mendatang.
Setelah pendaftaran resmi ditutup, Dewan Penjaga
kemudian mengevaluasi kelayakan para kandidat dan kemudian mengumumkan
calon-calon yang memenuhi syarat dari dewan pada tanggal 20 dan 21 Mei
mendatang. Dewan tersebut terdiri dari enam orang ahli hukum dan enam
orang pemuka agama yang tidak dipilih, namun ditunjuk langsung oleh
pemimpin tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei, yang menentukan hasil akhir
dari setiap keputusan yang diambil Iran.
Dua orang tokoh terkenal lainnya yang turut
mencalonkan diri sebagai presiden adalah mantan perdana menteri Mir
Hossein Mousavi, yang dipertimbangkan sebagai salah satu kandidat paling
serius dalam gerakan perubahan, juga ada nama mantan juru bicara
parlemen Mehdi Karroubi, yang peluang menangnya kecil.
Ahmadinejad sendiri mendaftarkan diri pada hari Jumat dan mengatakan bahwa dirinya merasa yakin bahwa dia akan terpilih kembali.
Sementara itu, Koresh Mozouni sudah membuat rencana
untuk hari-hari setelah pemilihan berlalu. Jika Dewan Penjaga
Konstitusi menolak pencalonan dirinya, Mozouni mengatakan, "Saya sudah
berencana untuk maju dalam pemilihan presiden berikutnya."
Sumber: http://www.suaramedia.com/berita-dunia/timur-tengah/6862-bocah-12-tahun-siap-jadi-presiden-rakyat-iran-heboh.html
0 komentar:
Posting Komentar